REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Juni lalu, Gojek Indonesia mulai menggalakkan program subsidi untuk menaikkan jumlah order, sehingga dapat membantu kesejahteraan para pengendara Gojek. Namun, dalam praktiknya ada beberapa pihak yang kurang bertanggung jawab dan telah menggunakan kesempatan ini untuk melakukan kecurangan.
"Kami telah melakukan analisis terhadap aktivitas mencurigakan ini selama beberapa bulan dan seiring dengan meningkatnya frekuensi kecurangan, kami memberikan peringatan bahwa Gojek tidak akan mentoleransi segala bentuk kecurangan dan akan segera mengambil tindakan," kata VP of Marketing Gojek Indonesia Pingkan Irwin dalam rilisnya, Selasa (1/12).
Terkait semua akun pengendara yang terkena suspend, beberapa waktu lalu, Gojek sudah melakukan review secara menyeluruh dan Gojek menemukan bukti bahwa pengendara tersebut telah membuat puluhan order fiktif menggunakan akun palsu.
Saat ini, Gojek sudah menyediakan tim untuk standby di masing-masing kota untuk memproses para pengendara yang bersedia mengikuti prosedur untuk mengaktifkan akun mereka kembali.
"Kami menganggap serius masalah ini dan langkah ini telah kami ambil untuk memastikan bahwa hanya driver-driver terbaik dan jujur yang dapat menjadi bagian dari keluarga besar Gojek," jelas Pingkan.