REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ilmuwan Warsito Purwo Taruno menegaskan selalu memenuhi undangan apabila diminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, ia mengaku bertemu Kemenkes pada Agustus lalu.
Menurut Warsito, pada Agustus lalu sempat membahas biaya riset dengan Kemenkes. “Pertemuan terakhir terjadi di bulan Agustus 2015, membahas biaya milyaran yang harus kami keluarkan untuk melakukan uji validasi ECVT dengan Kemenkes,” ujar Warsito melalui pesan singkat kepada republika.co.id, Rabu (2/12).
Dengan adanya anggapan tersebut, Warsito menilai aneh. “Aneh kalau basis penilaian ilmiah atau tidaknya sebuah penelitian dilihat dari penolakan undangan yang saya tidak pernah terima,” ungkap dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes), Untung Suseno Sutarjo mengatakan, pemberhentian izin riset Warsito Purwo Taruno telah dikaji mendalam oleh Kemenkes. Selama ini, kata dia, pihaknya berusaha mengundang ke Kemenkes untuk meminta penjelasan dan konfirmasi ihwal temuan Warsito.
“Kita sudah undang beliau berkali-kali untuk membicarakan risetnya, tapi dia tidak pernah datang,” kata Untung kepada republika.co.id, Selasa (1/12). Karena penolakan undangan itu, pihaknya pun menilai penelitian Warsito tidak benar. Selain itu, kata dia, terdapat pula keluhan dari pasien-pasiennya yang lain.