Ahad 06 Dec 2015 16:19 WIB
Sidang MKD Setya Novanto

Kapolri: Belum Ada Permintaan untuk Jemput Paksa Riza Chalid

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Andi Nur Aminah
 Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin saat memberikan keterangan sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin saat memberikan keterangan sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) telah menggelar sidang terkait dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan ketua DPR, Setya Novanto (Setnov). Menteri ESDM, Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin sudah diperiksa.

Keterangan mereka sangat penting untuk mengetahui kebenaran pencatutan nama yang dilakukan Setya Novanto. Namun, pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid, tidak hadir memenuhi panggilan MKD. Padahal, kesaksiannya dinilai sangat penting karena disebut dalam rekaman terkait perpanjangan kontrak PT Freeport.

(Baca Juga: MKD Harus Fokus ke Substansi Bukan Remeh Temeh).

Menaggapi soal Riza Chalid, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan porli tidak akan gegabah  menjemput paksa Riza. "Belum ada permintaan untuk jemput paksa," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Parkir Timur Gelora Bung Karno Jakarta, Ahad (6/11).

Badrodin mengatakan akan siap melaksanakan jika terdapat perintah sesuai Undang-Undang. Menurut pria kelahiran Jember, Jawa Timur itu, jika perintah UU bukan bicara siap atau tidak, namun hal tersebut harus dilaksanakan. Badrodin menegaskan, sampai saat ini masih menunggu proses yang berjalan di MKD. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement