Sabtu 12 Dec 2015 13:16 WIB

60 Napi Ikut Ujian Paket C

Warga binaan menjalani Ujian Nasional pendidikan kesetaraan melalui program kejar paket C (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga binaan menjalani Ujian Nasional pendidikan kesetaraan melalui program kejar paket C (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 60 napi yang menjadi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Kupang mengikuti ujian paket C yang dilaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar masyarakat (PKBM) di Kupang, Jumat (11/12).

"Kegiatan ini sudah dilaksanakan semenjak 2012 dan ini sudah memasuki gelombang ketiga," Kata Kepala Lapas IIA Kupang Soeprapto, Sabtu (12/12).

Ia menilai antusias warga binaan sangat tinggi hal tersebut terbukti dengan banyaknya warga binaan dari Lapas di Kupang yang sering belajar dan meminta untuk diberikan pendidikan.

Soeprapto menambahkan, kebanyakan dari sejumlah warga binaan yang mengikuti Paket C tersebut adalah mereka yang masih berada di bangku sekolah menengah atas, karena sudah memiliki ijazah SMP. Namun sayangnya akibat tindakan kriminal yang diperbuat, lanjut Soeprapto, masa pendidikannya tertahan di lapas.

"Mereka terpaksa ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena melakukan aksi-aksi kriminal, sehingga mau tidak mau, yang seharusnya masa mereka di bangku sekolah, terpaksa mendekam dalam penjara," tuturnya.

Masalah yang dihadapi sekarang adalah masih banyak warga binaan juga yang belum memiliki ijazah SMP sehingga kesulitan mendaftar paket C.

"Sayang sekali kan? Padahal mereka sudah ingin sekali bisa mendapatkan ijazah SMA, tetapi karena kendala tidak memiliki ijazah SMP makanya gagal," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengatakan pihaknya nanti akan berusaha semaksimal mungkin agar mereka yang tidak memiliki ijazah SMP bisa tetap mengikuti paket C.

Ia pun melanjutkan akan membicarakan hal tersebut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan olahraga Kota Kupang terkait masalah itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement