REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kapolres Cianjur, Jawa Barat, AKBP Asep Guntur Rahayu perintahkan anggotanya tembak di tempat terhadap provokator yang membuat kericuhan selama tahapan Pilkada 2015, tepatnya sebelum pengumuman resmi pemenang dari KPU Cianjur.
Hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan pemilihan gubernur Cianjur aman dan damai hingga pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih nanti. "Ini upaya agar Pilbup berjalan dengan aman, tidak ada kericuhan. Hal tersebut kami lakukan berdasarkan intruksi Kapolda Jabar, Irjen Moechgiarto," katanya.
Dia menjelaskan, penembakan yang dilakukan bukan yang mematikan, melainkan hanya sebagai upaya pelumpuhan. Peluru yang digunakan bukan peluru tajam melainkan peluru karet.
"Pelurunya hanya berfungsi untuk melumpuhkan sebagai upaya mengamankan massa apabila ada indikasi kerucuhan," katanya.
Namun, pihaknya berharap penyelenggaraan Pilbup di Cianjur tetap kondusif. Tim pemenangan atau pun partisipan diimbau untuk menjaga suasana aman hingga akhir pelaksanaan.
"Harapan kami, semua kalangan jangan terpancing dengan isu yang ada, sekarang tinggal tunggu hasil perolehan suara akhir di KPU. Apabila sudah dinyatakan pemenangnya diharapkan menerima hasil tersebut," katanya.
Sementara itu, berdasarkan laporan C1 yang telah masuk 100 persen ke KPU Cianjur, pasangan Irvan Rivano-Herman Suherman meraih suara tertinggi 48,99 persen, Suranto-Aldwin Rahardian 45,70 persen, dan pasangan Deni Sunarya-Zaini Hamzah 5,32 persen. KPU Cianjur rencananya akan melakukan sidang pleno tingkat kabupaten tanggal 18 Desember.