Rabu 16 Dec 2015 17:16 WIB

Bandara Notohadinegoro Jember tak Terdampak Erupsi Gunung Bromo

Bandara Notohadinegoro, Jember.
Foto: Antara
Bandara Notohadinegoro, Jember.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tidak terdampak erupsi dan abu vulkanis Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut.

"Bandara Notohadinegoro masih aman dari abu vulkanis Bromo dan penerbangan komersial tetap beroperasi normal sejak status Gunung Bromo dinaikkan menjadi siaga hingga hari ini," kata Kepala Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, di Kabupaten Jember, Rabu (16/12).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Bromo yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang dari waspada (Level II) menjadi siaga (Level III) sejak 4 Desember 2015 pukul 14.00 WIB.

"Erupsi Bromo sejauh ini belum memengaruhi rute penerbangan Surabaya-Jember dan Jember-Sumenep, sehingga aktivitas penerbangan komersial Garuda Indonesia dan Susi Air di Bandara Notohadinegoro masih beroperasi normal," tuturnya.

Ia berharap sebaran abu vulkanis Gunung Bromo tidak akan mengganggu penerbangan di Bandara Notohadinegoro, sehingga penumpang bisa tetap menggunakan moda transportasi udara Surabaya-Jember atau sebaliknya, serta Jember-Sumenep atau sebaliknya.

"Jumlah penumpang yang naik pesawat di Bandara Notohadinegoro juga masih stabil rata-rata sekitar 60-70 persen dari total 70 kursi, sehingga meningkatnya aktivitas Gunung Bromo tidak berpengaruh terhadap animo penumpang," katanya.

Sementara itu, Bandara Abdul Rahman Saleh Malang sempat ditutup akibat abu vulkanis gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl itu pada Selasa (15/12), sehingga penerbangan dari dan menuju Malang dialihkan melalui Bandara Juanda Surabaya.

Aktivitas Gunung Bromo yang masih tinggi dan mengeluarkan abu vulanis sempat membuat bandara di Malang ditutup selama tiga hari sejak Jumat (11/12) pukul 09.30 WIB hingga Minggu (13/12).

Pada Senin (14/12), Bandara Abd Saleh Malang tersebut sempat dibuka kembali pukul 07.30 WIB dan melakukan aktivitas penerbangan komersial, namun ditutup kembali pada Selasa (15/12) karena sebaran abu vulkanis Gunung Bromo mengganggu rute penerbangan di kabupaten setempat.

Aktivitas Gunung Bromo pada 16 Desember 2015 pukul 00.00-06.00 WIB dari Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Probolinggo tercatat secara seismik gempa tremor vulkanis atau erupsi menerus dengan amplitudo dominan 12 milimeter.

Secara visual terpantau cuaca cerah hingga mendung, angin tenang, Gunung Bromo tampak jelas hingga berkabut, tampak abu vulkanis berwarna kelabu hingga kehitaman yang cukup tebal, dengan tekanan sedang hingga kuat, dan kawah Bromo mengeluarkan asap sulfatara setinggi 1.250 meter di atas puncak (3.579 mdpl) yang arahnya condong ke selatan-tenggara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement