Rabu 16 Dec 2015 20:26 WIB

Nilai Ekspor Lampung Terus Merosot

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Beragam bumbu dan rempah untuk memasak.
Foto: Antara
Beragam bumbu dan rempah untuk memasak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Nilai ekspor sejumlah komoditas di Lampung terus merosot dalam beberapa bulan terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat nilai ekspor provinsi ini pada November 2015 kembali menurun sebesar 52,3 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala BPS Lampung, Adhi Wiriana mengatakan, total nilai ekspor bulan November lalu sebesar 299,2 juta dolar AS, mengalami penurunan sebesar 14,88 persen dari bulan Oktober 2015 yang total nilai ekspornya 351,5 juta dolar AS.

"Penurunan terjadi pada komoditas lemak dan minyak nabati, kopi, teh, dan rempah-rempah," kata Adhi, Rabu (16/12).

Kendati demikian, ia mengatakan bila dibandingkan nilai ekspor pada Januari-November tahun lalu, mengalami peningkatan 35,5 juta persen atau hanya naik satu persen. Nilai ekspor periode Januari - November 2014 sebesar 3.583,5 juta dolar AS, sedangkan pada periode sama tahun 2014 sebesar 3.548 juta dolar AS.

Adhi mengatakan, komoditas ekspor dari provinsi ini masih didominasi produk unggulan yakni lemak dan minyak nabati, kopi, teh, rempah-rempah, batubara, olahan sayur mayur, dan bubur kayu (pulp).

Nilai ekspor turun juga pada komoditas kopi, teh, dan rempah-rempah sebesar 40,41 persen, atau 35,8 juta dolar AS. Komoditas ekspor olahan sayur dan buah-buahan turun sebesar 6,16 persen atau 1,3 juta dolar AS. Sedangkan pulp turun 14,15 persen atau dua juta dolar AS.

Sedangkan batubara mengalami peningkatan ekspor sebesar 9,9 juta dolar AS atau 48,38 persen. Negara tujuan ekspor komoditas asal Lampung yakni AS, Italia, Tiongkok, Jepang, dan Taiwan. (Dugaan Kecurangan dalam Pilkada Bandar Lampung Ada 37 Kasus).

Sedangkan impor Lampung mengalami kenaikan sebesar 3,9 juta dolar AS atau 2,01 persen. Pada Oktober lalu nilai impor sebesar 192,3 juta dolar AS, sedangkan November 2015 sebesar 247,0 juta dolar AS. Komoditas impor ini masih didominasi gandum dan binatang hidup, seperti sapi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement