1. Denis Sassou Nguesso
Pemimpin Kongo-Brazzaville ini sudah memerintah lebih dari 31 tahun. Pada tahun ini Nguesso memutuskan untuk mengubah UUD, dimana perubahan tersebut membolehkan Nguesso mendapatkan kekuasaan untuk yang kedua kali atau lebih. Nguesso juga memerintahkan penentuan pendapat rakyat, yang akan membolehkan ia mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum 2016 mendatang.
2. Paul Kagame
Kepala negara Rwanda ini sudah berkuasa sejak 1994. Sama seperti Nguesso, Kagame juga memerintahkan penentuan pendapat rakyat untuk mengubah UUD Rwanda, yang akan membolehkan Kagame mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum 2017.
3. Joseph Kabila
Di Republik Demokratik Kongo, Joseph Kabila dijadwalkan turun dari jabatan pada 2016 setelah 15 tahun menjabat. Namun timbul ketakutan bahwa dia juga akan tetap bertahan saat negara menghadapi ketidakpastian.
Kabila tidak menunjukkan tanda akan meninggalkan ruang kerjanya dan saat ini justeru meminta diadakannya rembuk nasional untuk membuka jalan menuju pemilihan umum damai. Oposisi melihat permintaan tersebut sebagai jebakan untuk menunda pemilihan umum dua hingga empat tahun ke depan hingga mereka mampu menggalang pemilihan umum tepercaya.
4. Pierre Nkurunziza
Sementara itu, di negara Afrika lainnya, Burundi, tengah dilanda krisis sejak April, ketika Presiden Pierre Nkurunziza menginginkan jabatan untuk yang ketiga kalinya dalam gerakan yang dinilai melanggar konstitusi bahkan oleh kalangannya sendiri.
Keadaan memburuk saat Nkurunziza terpilih kembali pada Juli 2015, dengan surat suara yang diboikot oleh kalangan oposisi. Sejak itu negara dilanda kekerasan dan adanya ketakutan di antara komunitas internasional bahwa kekerasan tersebut kemungkinan dapat mengarah ke pemunahan.