REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus kekerasan seksual pada anak di wilayah Jawa Barat (Jabar) terus meningkat. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat pada tahun ini telah menangani 246 kasus kekerasan anak atau naik 25 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2014, kasus yang ditangani P2TP2A Jabar hanya 164 kasus.
Menurut Ketua P2TP2A Jawa Barat, Netty Heryawan, yang memprihatinkan dari kasus kekerasan tersebut, sebagian besar kasus adalah kekerasan seksual. Bahkan, beberapa di antaranya telah masuk ranah hukum.
Bentuk kasus kekerasan seksual tersebut, kata dia, setiap tahun antara lain pencabulan, pemerkosaan, dan pelecehan seksual. Kasus ini, cenderung meningkat padahal tren perdagangan manusia (trafficking) justru terus menurun sejak 2012.
“Rendahnya kehangatan dalam keluarga menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus kekerasan tersebut," ujar Netty, Senin (21/12).
Menurut Netty, Ia juga perihatin karena banyak di antara pelaku kasus adalah kerabat korban sendiri. Misalnya, ayah tiri bahkan orang tua sendiri. "Jadi, kini yang harus diwaspadai bukan hanya orang asing, tetapi juga kerabat sendiri,” katanya.