REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengumpulkan para menteri Kabinet Kerja dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu (23/12). Ini merupakan sidang kabinet paripurna terakhir yang digelar di tahun 2015.
Saat membuka rapat, Presiden menyebut tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan. Pemerintah dihadapkan sejumlah persoalan, mulai dari perlambatan ekonomi, kebakaran hutan, merosotnya nilai tukar rupiah sampai tantangan mengalihkan subsidi BBM ke sektor produktif.
Presiden mengingatkan para menterinya untuk bersiap menghadapi sejumlah tantangan pekerjaan yang tak kalah beratnya di tahun 2016. "Saya ingin agar 2016 kita bisa lari lebih cepat lagi, bekerja lebih keras lagi, karena tantangan 2016 tidak kalah beratnya dengan 2015," kata Jokowi.
Dalam sidang kabinet itu, Presiden juga menegaskan pentingnya menggunakan APBN 2016 secara efektif dan tepat sasaran. Pemerintah, kata dia, telah berkomitmen meningkatkan anggaran pendidikan sampai 25,5 persen, anggaran infrastruktur 76,2 persen dan anggaran kesehatan meningkat menjadi 75,4 persen.
"Dan semua itu harus segera direalisasikan pada awal tahun," ujar Jokowi.