REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Lebih dari 12 ribu calon telah mendaftar untuk pemilihan parlemen Iran yang diselenggarakan pada Februari 2016. Jumlah pendaftar untuk pemilihan kali ini terbesar sejak revolusi Iran tahun 1979.
"Jumlah calon yang terdaftar untuk pemilihan parlemen sebelum batas waktu Jumat (25/12) naik hampir 100 persen dibandingkan dengan pemilu legislatif sebelumnya pada 2012," kata kementerian dalam negeri Iran, seperti dikutip dari laman Arab News, Ahad (27/12).
Kantor berita Iran melaporkan, hingga penutupan pendaftaran, jumlah calon sebanyak 12.123 orang dan di antaranya 1.434 adalah perempuan.
Kandidat perempuan menyumbang sekitar 11 persen dari total calon yang akan memperebutkan 290 kursi. Jumlah partisipasi kaum hawa meningkat dibandingkan pemungutan suara yang terakhir kali hanya delapan persen.
Pemilihan akan dilakukan pada 26 Februari 2016. Sementara proporsi calon di bawah usia 50 tahun meningkat, dari 67 persen menjadi 73 persen. Kandidat termuda berusia 30 tahun dan tertua 75 tahun.
Voting akan diselenggarakan pada hari yang sama dengan pemilihan Majelis Ahli, yang memonitor pekerjaan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (76 tahun) dan akan bertanggung jawab untuk memilih pengganti jika ia meninggal. Sebanyak 801 calon akan dipilih dan menduduki jabatan majelis ahli sebanyak 88 kursi meskipun angka ini juga cenderung menurun setelah mereka disaring oleh Dewan Wali.