Selasa 29 Dec 2015 10:59 WIB

Refleksi Akhir Tahun Momentum Dengungkan Revolusi Pancasila

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Pancasila
Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Revolusi Pancasila harus segera dilakukan di penghujung 2015 ini, agar pada 2016 mendatang, sudah dapat dijalankan dalam pelbagai aspek kehidupan berbangsa dan negara.

Pasalnya, apabila revolusi Pancasila itu tidak diterapkan Indonesia terancam karam dan terpuruk oleh kegaduhan yang terus terjadi.

"Revolusi Pancasila itu sangat perlu dilakukan dan diaplikasikan sesegera mungkin," kata Ketua Umum (Ketum) Gerakan Cinta Tanah Air Persatuan Nasionalis Indonesia (GETAR PNI), Syamsuddin Anggir Monde di Jakarta, Selasa (29/12).

Jika tidak disuarakan di penghujung akhir tahun, kata dia, Indonesia terancam mengalami keterpurukan mendalam di segala bidang di 2016 mendatang. Hal itu akibat pemerintah saat ini selalu penuh dengan kegaduhan ketimbang memenuhi janjinya pada rakyat.

Oleh karena itu, hanya Revolusi Pancasila, yang bisa mengembalikan jati diri bangsa kepada Pancasila dalam arti yang sesungguhnya dan mengacu pada GBHN dan UUD 1945 yang asli untuk menyelamatkan negeri ini.

''Bila tidak, kita terus dipertontonkan kegaduhan, perebutan lapak, merampok kekayaan negeri ini antara elit kubu Jokowi dan JK ataupun yang lainnya, juga partai-partai, hingga akhirnya Indonesia jadi negara gagal," ujarnya.

Syamsuddin menyoroti pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai tidak sedikit mengeluarkan kebijkan inkonstitusional, bahkan berbanding terbalik dengan janji Jokowi saat pilpres.

Contohnya, lanjut dia, pemerintah janji tidak akan berhutang, namun faktanya hutang bukan semakin berkurang malah bertambah mencapai Rp 3.091.06 triliun terhitung Oktober 2015.

Begitu juga, janji berdaulat di bidang pangan dengan tidak melakukan impor. Sementara, data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan impor beras pada Januari hingga Juli 2015 telah mencapai 222 ribu ton atau meningkat 41 persen.

"Banyak lagi kebijakan presiden yang mengklaim pemimpinnya wong cilik ini tidak sesuai segala janjinya, ini sama saja dengan pembohongan publik," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement