Selasa 29 Dec 2015 15:41 WIB

Sinetron, Infotainment, dan Reality Show Jadi Program TV Terburuk

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Nur Aini
Sebuah siaran televisi nasional (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sebuah siaran televisi nasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY terhadap program siaran televisi menunjukkan ada tiga program siaran televisi yang dinilai buruk oleh masyarakat yakni sinetron, infotainment, dan reality show.

Hal itu dikemukakan Wakil Ketua KPID DIY merangkap Bidang Pengawasan Isi Siaran Sukiratnasari dalam jumpa pers, di Kantor KPID DIY, Selasa (29/12).  Sedangkan yang disukai masyarakat yakni program religi dan wisata, sedangkan lainnya seperti berita dan talkshow dianggap kurang baik. Survei tersebut melibatkan 90 responden.

Survei tersebut dalam rangka untuk perbaikan kualitas siaran. Sukiratnasari mengakui selama ini ketiga program tersebut justru oleh AC Nielson mendapatkan rating tinggi sehingga banyak didukung oleh pengiklan.

Dengan adanya hasil survei tersebut KPID DIY juga mengundang pengiklan dan AC Nielson. ''Kami mengungkapkan kepada mereka bahwa ketiga program tersebut justru dinilai tidak bagus oleh masyarakat. Kalau mereka ingin memperbaiki kualitas bangsa, janganlah men-support di program siaran yang tidak disukai masyarakat,'' tuturnya.

Ketua KPID DIY Periode 2014-2017, Sapardiyono mengungkapkan selama 2015 ini KPID DIY telah mengeluarkan 93 surat teguran dan 11 surat klarifikasi yang memanggil lembaga penyiaran. Dari 93 surat teguran tersebut disampaikan setelah KPID DIY melakukan pemantauan terhadap program siaran lokal baik televisi maupun radio.  ''Pengawasan dan pemberian surat teguran tersebut semata-mata karena kami ingin menegakkan aturan dan dalam rangka meningkatkan kualitas isi siaran,''ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement