Jumat 01 Jan 2016 01:00 WIB

Santri Berperan Besar Mengembangkan Perekonomian Bangsa

Rep: Retno Wulandari/ Red: Winda Destiana Putri
Santri
Foto: Republika
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para santri dinilai memiliki peran yang besar dalam mengembangkan perekononian bangsa.

Namun, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM), Agus Sudiarto, menilai saat ini kontribusi para santri dalam berbagai kegiatan negara kurang mendapat perhatian.

"Padahal peran santri baik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan NKRI maupun dalam menggalakkan perekonomian bangsa sangat besar," kata Agus dalam sambutannya di acara BSM Santripreneur Award (BSA) 2015, Kamis (31/12).

Menurut Agus, ribuan industri baik modern maupun tradisional, berskala kecil maupun besar di seluruh pelosok nusantara telah dikembangkan oleh santri-santri pondok pesantren yang penuh dengan ide kreatifitas dan karya inovasi. Lebih jauh, Agus mengatakan santri merupakan salah satu resource terbaik di Indonesia.

"Santri adalah gelombang pertahanan yang baik dalam pertahanan keamanan, sosial, budaya dan tentunya pertahanan perekonomian," kata Agus menambahkan.

Tidak hanya itu, lanjutnya, keberadaan bank syariah di tanah air saat ini juga tidak terlepas dari peran kaum santri yang menjadi propaganda atau manifesto atas prinsip-prinsip transaksi yang berlandaskan syariah dalam berbisnis dan membangun ekonomi negeri.

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah di depan mata, Agus mengingatkan agar para santri harus bekerja lebih produktif, kreatif dan inovatif lagi. Sehingga, para santri kedepannya mampu bersaing dengan para entrepreneur dari seluruh wilayah ASEAN.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement