REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejumlah deputi mendatangi Mabes Polri, Senin (4/12) sore. Mereka diterima langsung oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Pejabat Tinggi Polri lainnya.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, pertemuan ini merupakan yang pertama kalinya bagi kelima pimpinan KPK yang baru. Menurut Badrodin, pertemuan tersebut untuk koordinasi dan silaturahmi.
"Tadi sudah disampaikan beberapa hal terkait kerjasama. Misal akan membentuk unit reaksi cepat," ujar Badrodin, usai menerima kelima pimpinan KPK, di Mabes Polri, Senin (4/1).
Termasuk akan melakukan pelatihan bersama. Selain itu akan melakulan pilot project dalam hal pembenahan sistem di daerah yang banyak terjadi korupsi seperti di Riau. Sebab, kata Badrodin, Riau sudah tiga kali kepala daerahnya tersangkut kasus korupsi. Hal seperti ini nantinya akan diteliti dan akan sistem di pemerintahan akan diperbaiki.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menuturkan, pemberantasan dan pencegahan korupsi sudah terjalin kerjasama antar lembaga penegak hukum. Harapannya, pemberantasan korupsi berjalan efektif. Pasalnya, lanjut Badrodin, setiap lembaga hukum memiliki kelebihan masing-masing.
Misalnya, Polri memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) banyak namun, kewenangannya masih kalah dengan KPK. "Dalam proses perizinan penanganan permara juga berbeda sehingga perlu ada kersama yang erat antara KPK, Kejaksaan, Polri," kata Badrodin.