REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin mengatakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar yang diwacanakan kubu Munas Ancol pimpinan Agung Laksono berpeluang memunculkan figur baru sebagai ketua umum.
"Bila munaslub benar-benar direalisasikan, dengan atau tanpa keterlibatan kubu Aburizal Bakrie, peluang tokoh lain muncul sebagai ketua umum Partai Golkar sangat terbuka lebar," kata Said Salahudin, Senin (11/1).
Bahkan, Said menilai tokoh-tokoh tersebut bisa saja berasal dari keluarga Suharto. Bila keluarga Suharto didorong untuk maju sebagai ketua umum Partai Golkar, maka bisa jadi yang muncul adalah Hutomo Mandala Putra atau Tommy Suharto.
"Saya kira Tommy memiliki peluang yang lebih besar daripada anak-anak Suharto yang lain," ujarnya.
Tommy Suharto pernah diusung menjadi calon presiden oleh Partai Nasional Republik (Nasrep) yang menjadi calon peserta Pemilu 2014. Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan partai tersebut tidak lolos sebagai peserta pemilu.
Selain Partai Nasrep yang dibina Tommy Suharto, juga ada dua partai lain yang dibina oleh anak-anak Suharto yang juga dinyatakan tidak lolos sebagai peserta pemilu oleh KPU, yaitu Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang dibina Siti Hardiyanti "Tutut" Rukmana dan Partai Karya Republik (Pakar) binaan Ari Sigit Soeharto.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono mewacanakan munas sebagai solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik kepengurusan di partai tersebut.
"Setidak-tidaknya dari berbagai opsi yang muncul dan akan ditetapkan, menurut saya yang paling baik adalah melaksanakan munas," tuturnya.
Agung menyampaikan hasil rapat Forum Silaturahmi Daerah yang diikuti perwakilan dari 34 daerah yang dilaksanakan di kediamannya memutuskan bahwa Partai Golkar harus melaksanakan munas dalam waktu dekat untuk memilih pemimpin baru.
(Baca juga: Agung Laksono: Golkar Dukung Pemerintah Bukan karena Kepepet)