Selasa 12 Jan 2016 15:15 WIB

Buruh Tasikmalaya Khawatir Hadapi MEA

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nur Aini
Sejumlah mahasiswa membentuk formasi tulisan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Lapangan Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12).
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah mahasiswa membentuk formasi tulisan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Lapangan Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tenaga kerja asing dikabarkan akan menyerbu Indonesia di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini membuat sejumlah tenaga kerja Indonesia khawatir tersingkir. Sebab, persaingan akan lebih ketat lagi.

"Akan datangnya tenaga kerja asing ke Indonesia sangat mengkhawatirkan, bukan khawatir dalam segi persaingan kemampuan dan keterampilan, tapi khawatir tenaga kerja asing mau dibayar murahnya," kata Ketua Umum Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (GOBSI) Tasikmlaya, Erwin Gunawan kepada Republika.co.id, Selasa (12/1).

Erwin mengatakan pemerintah setempat juga harus lebih mengawasi perusahaan agar membayar tenaga kerja asing maupun lokal sesuai aturan. Ia mengatakan, kendati demikian MEA sudah menjadi ketentuan dari pusat.

Erwin menjelaskan, serikat buruh sedang konsentrasi mendorong walikota agar ikut memikirkan kondisi Kota Tasikmalaya menghadapi MEA. Sebab masyarakat Kota Tasikmalaya hampir 80 persen bermata pencaharian sebagai buruh.

Erwin mengungkapkan, hal ini harus menjadi suatu perhatian bagi walikota. GOBSI sudah melakukan pertemuan dengan DPRD Kota Tasikmalaya. Pertemuan tersebut dalam rangka mengajukan pembuatan perda untuk menghadapi MEA.

"Jadi bagaimana caranya memprioritaskan putra daerah dahulu daripada tenaga kerja asing dan aturannya itu dibantu dengan menggunakan perda," kata Erwin.

Menurutnya, jangan sampai putra daerah disingkirkan, kemudian menggunakan tenaga kerja asing. Maka dengan adanya perda atau aturan yang mengatur ketentuan tenaga kerja, diharapkan bisa menghadapi MEA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement