REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali menerima tamu pimpinan partai yang tengah bersengketa. Kali ini, dua kubu PPP yang datang menemui Presiden di Istana Merdeka, Selasa (12/1).
Kubu PPP versi Muktamar Surabaya diwakili oleh Romahurmuzy. Sementara kubu versi Muktamar Jakarta diwakili Djan Faridz. Keduanya sempat berada di satu ruangan sebelum bertemu dengan Presiden.
"Kita niatkan pertemuan ini dengan presiden, sebagai pembina politik dalam negeri dan kepala negara, untuk ikut mendamaikan PPP agar ke depan dalam waktu singkat bisa bekerja normal," kata Romahurmuzy.
Pria yang akrab disapa Rommy itu mengaku datang sebagai Sekjen PPP versi kepengurusan yang lama setelah SK Kemenkumham tentang pengesahan kepengurusan baru dicabut.
Sementara Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, pemerintah tak akan melibatkan diri dalam konflik internal partai. Semua partai yang tengah berkonflik diminta untuk menyelesaikan dengan mekanismenya sendiri.
"Tapi tentu pemerintah memfasilitasi pertemuan seperti ini agar terselesaikan antara kelompok bersengketa," kata Pramono.