REPUBLIKA.CO.ID, PAMENGKASAN -- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Pamekasan, Jawa Timur KH Abd Gaffar meminta semua pihak proaktif mengantisipasi kemungkinan masuknya ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke wilayah itu.
"Kami dengan para ulama telah bersepakat akan turun secara langsung menyampaikan dakwah kepada masyarakat, guna mencegah kemungkinan masuknya paham dan organisasi keagamaan baru yang bertentangan dengan paham keagamaan pada umumnya," kata Abd Gaffar di Pamekasan, Selasa (12/1).
Abd Gaffar menganjurkan umat Islam di Pamekasan sebaiknya mengikuti ajaran-ajaran yang disampaikan ulama terkemuka, bukan pendatang baru yang belum dikenal karakter dan sikapnya.
"Khusus warga NU, kami akan memperkuat pemahaman Ahlus Sunnah Wal-Jamaah. Sehingga mereka paham akan Islam yang sebenarnya, yakni Islam cinta damai dan antikekerasan, dan menghargai tradisi lokal setempat," katanya.
Seorang dokter asal Lampung dr. Rica Tri Handayani yang sempat hilang bersama anaknya Zafran Alif Wicaksono, diduga bergabung dengan ormas Gafatar. Pada Senin (11/1), Rica dan putranya akhirnya ditemukan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Rica dan anak balitanya diamankan pada saat akan melakukan 'check in' di Bandara Iskandar pada pukul 06.20 WIB yang rencananya terbang menuju Jakarta dengan pesawat Trigana Air pukul 07.30 WIB. Bersama dia, ikut diamankan dua orang lainya, yakni E dan V. Keduanya merupakan terduga perekrut dr. Rica.
Sebelumnya sejak 30 Desember 2015, dr Rica Tri Handayani menghilang. Perempuan asal Lampung itu turut membawa anaknya, Zafran Alif Wicaksono yang masih balita. Suaminya, dr Aditya Akbar Wicaksono, melaporkan kabar kehilangan istri dan anaknya itu ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY), pada 31 Desember 2015.
Pada 12 Desember 2015, Rica dan anaknya datang ke Yogyakarta dari Lampung. Mereka datang menjenguk suaminya yang tengah mengambil spesialis ortopedi di RSUP Dr Sardjito.
Keluarga itu sempat mengunjungi kediaman sepupunya di kawasan Maguwoharjo, Sleman, pada 29 Desember 2015. Di sana, Rica dan anaknya sempat menginap. Keesokan harinya, saat bertugas di rumah sakit, Aditya mendapat kabar bahwa istri dan anaknya tidak berada di rumah. Dia mencoba menghubungi sang istri, tapi tak berhasil.
Sepasang suami-istri yang juga sepupu Adit, disebut telah menjemput Rica dan anaknya dari rumah di Maguwoharjo. Setelah itu, anak dan istrinya malah menghilang dan tak bisa dihubungi lagi.
Menurut Gaffar, ajaran yang benar adalah yang disampaikan secara terbuka, tanpa sembunyi-sembunyi apalagi dengan cara merekrut secara diam-diam.
"Makanya, ikuti ajaran agama yang disampaikan secara jelas," ucap dia.