Rabu 13 Jan 2016 22:38 WIB

Diduga Pengikut Gafatar, 12 Orang di Sulsel Menghilang

Tampilan laman ormas Gafatar.
Tampilan laman ormas Gafatar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah mulai menyebar sejak beberapa tahun lalu dan 12 orang di antaranya dinyatakan menghilang diduga ikut gerakan Ormas Gafatar.

"Laporan pertama itu ada warga menghlang di daerah Luwu, yang melaporkan itu Andi Besse bahwa adiknya Andi Mulyani (23) beserta suaminya Burhan Faisal dan anaknya menghilang sejak Mei 2015," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Rabu (13/1).

Berdasarkan pengakuan dari Besse, Burhan Faisal yang merupakan suami dari adiknya Andi Mulyani diduga menjadi Ketua Gafatar Sulawesi Tenggara dan resmi menjadi pengurus pada Tahun 2012. Bukan cuma satu keluarga di Kabupaten Luwu dengan tiga orang jiwa yang sudah dilaporkan menghilang, dibeberapa daerah lainnya sudah ada laporan orang hilang.

Di Kabupaten Jeneponto, enam orang juga dilaporkan menghilang. Masing-masing sepasang suami istri Abdul Kadri Nasir (32) dan Adriani Hafid (32). Dua anaknya pun dilaporkan hilang yakni Habibah (3) dan Berlian (6 bulan).

Bahkan pasangan suami istri (Pasutri) itu diketahui tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Pusat Statistik (BPS) Jeneponto. Sedangkan ibu dan adik Abdul Kadri juga dilaporkan hilang."Kita sedang menunggu data-data orang dari semua daerah dan menyelidikinya, apakah kehilangan mereka semua itu karena menjadi pengikut Gafatar atau karena sebab lainnya," kata Barung.

Sementara itu, dari Kabupaten Bantaeng, dua warga setempat juga dilaporkan menghilang bernama Isa dan Hasrini. Keduanya diduga sebagai pengurus Gafatar Bantaeng. "Informasi dari Polres Bantaeng, sudah ada 100 formulir yang ditemukan. Sampai saat ini, anggota masih melakukan penyelidikan," tuturnya.

Sedangkan di Kabupaten Takalar, satu orang lainnta dinyatakan menghilang atas nama Andi Alwi. Berdasarkan data yang diterima Andi Alwi menjadi pengikut Gafatar atas ajakan Abdul Kadri.

Barung menambahkan, Besse saat memberikan pengakuan menyebutkan jika dirinya sempat menjadi pengikut Gafatar selama seminggu setelah diajaki adiknya. Namun karena bertentangan dengan kata hatinya serta keyakinannya, sehingga memutuskan untuk meninggalkan Gafatar. Alasannya, karena Besse disuruh melepaskan hijabnya dan diajarkan jika salat dan puasa bukan kewajiban.

Baca juga: Begini Cara Gafatar Rekrut Anggotanya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement