Sabtu 16 Jan 2016 07:53 WIB

Keluarga Ungkap Terakhir Kali Komunikasi dengan Pelaku Teror Sarinah

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mendapatkan laporan informasi mengenai salah satu pelaku teror bom Sarinah yang bernama Afif.  Informasi ini diterima oleh Polres Subang di mana ada warganya yang mengaku sebagai keluarga Afif alias SUN.

"Polres Subang telah menerima info awal tentang warga yang mengaku keluarga dari salah satu pelaku teror bom Sarinah," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pols Sulistyo Pudjo Hartono melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (15/1) dini hari.

Keluarga yang mengaju sebagai orang tua Afif berinisial JEN (bapak) seorang pedagang den MUR (ibu) yang beralamat di Dusun Kalensari Compreng Subang. Keduanya mengakui bahwa dalah satu pelaku teror bom Sarinah itu adalah anaknya.

Menurut keterangan keduanya, Afif terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga pada 13 Januari 2016 atau satu hari sebelum teror bom dilakukannya. "Terakhir komunikasi dengan keluarga 13 Januari 2016. Sumber informasi ini langsung dari keluarga," ujar Pudjo.

Saat ini Polres Subang masih menggali keterangan dari pihak keluarga. Rencananya kedua orangtua Afif akan diantar ke RS Polri untuk mengidentifikasi jenazah pelaku bom Sarinah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement