Sabtu 16 Jan 2016 17:33 WIB

Polisi Berhasil Tuntaskan Teror di Thamrin Dalam Waktu 21 Menit

Rep: C37/ Red: Bayu Hermawan
Kondisi Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Kondisi Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengungkapkan petugas berhasil melumpuhkan para pelaku teror di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari lalu, dalam jangka waktu 21 menit.

"Dalam 21 menit semua pelaku dilumpuhkan oleh kami. Setelah itu kami melakukan penyisiran, tidak ada pelaku lagi, pukul 15.00 WIB sudah mulai normal," jelas Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M. Iqbal di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/1).

Iqbal menjelaskan, insiden pengeboman terjadi pada pukul 10.45 WIB di Starbucks Cafe Djakarta Theatre. Berselang 20 detik kemudian terjadi ledakan di Pos Polantas Sarinah. Akibat ledakan tersebut, warga dan Polantas yang berada di sekitar lokasi langsung berkerumun untuk melihat TKP.

"Kemudian Polantas menjalankan tugasnya untuk mengclearkan kendaraan, supaya tidak terjadi kemacetan," katanya.

Saat itu, warga masih berkerumun melihat ke Pos Polantas yang terkena ledakan. Berselang 10 menit, lanjut Iqbal, datang anggota Polda Metro Jaya untuk membantu petugas yang sebelumnya sudah ada. Petugas lalu menghimbau warga untuk tidak mendekat ke TKP.

Tanpa disadari oleh warga dan petugas yang berada di sana, terdapat dua pelaku Afif dan Muhamad Ali dari arah Starbuck Cafe yang menuju kerumunan warga. Menurut Iqbal, saat itu semua tidak ada yang menyadari adanya teroris karena mereka masih terfokus melihat TKP.

"Pelaku lalu menembak empat petugas kami, dari depan, belakang, samping. Tapi yang paling parah Aiptu Budiyono karena ditembak dari jarak dekat," jelasnya.

Warga yang ketakutan langsung berlari menghindari. Petugas segera mensterilkan lokasi agar kosong dari warga. Selanjutnya, petugas melakukan adu tembak dengan pelaku. "Pelaku dapat dilumpuhkan dalam 6 - 10 menit," katanya.

Sebelum kedua pelaku dilumpuhkan, lanjut Iqbal, pelaku sempat melemparkan dua bom ke arah mobil petugas yang dijadikan tameng. Namun, hanya satu bom yang meledak dan tidak mengenai petugas.

"Ada ledakan dari bom yang akan dilempar, tapi pelaku ditembak oleh anggota. Anggota kami tersebar di samping Sarinah, Sari Pan Pacific, dan Starbuck," jelasnya lagi.

Iqbal memastikan, selain di dalam Starbuck, tidak ada lagi pelaku yang melakukan bom bunuh diri. Hal itu dipastikan dari CCTV di lokasi, bahwa pelaku dilumpuhkan dengan peluru oleh polisi. Ia menambahkan, ada empat pelaku serangan teror yang tewas, sementara satu orang lagi masih diselidiki apakah termasuk pelaku atau bukan.

Berikut merupakan identitas diduga pelaku yang saat ini masih dalam penanganan tim DVI Mabes Polri di RS Polri:

1. Dian Juni Kurniadi (25 tahun), jenis kelamin laki-laki, tewas di depan pos polantas

2. Afif atau Sunakim, ditembak di depan starbuck

3. Muhamad Ali (40 tahun), ditembak di depan starbuck.

4. Ahmad Muhazad, (25 tahun) ditemukan luka khas ledakan di perut, pusat ledakan. Bunuh diri di dalam starbuck.

Belum ketahuan pelaku atau warga sipil:

1. Sugito (43 tahun), tewas di depan pos polantas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement