REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla 'menyemprot' Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal Bakrie, Nurdin Halid, yang menolak keberadaan tim transisi. JK menegaskan, tujuan adanya tim transisi hanyalah membuat Partai Golkar bersatu.
"Siapa pun boleh menolak, tapi itu keinginan seluruh anggota untuk membikin persatuan. Silakan tidak (menolak tim transisi), asal bikin persatuan," kata JK di kediamannya di Makassar, Ahad (17/1).
Ia menegaskan, Golkar adalah partai politik, bukan perusahaan. Artinya, partai tersebut tidak dimiliki atau dikuasai oleh perseorangan. Ia juga berharap agar tim transisi bisa mendamaikan kedua kubu sekaligus mendapatkan pimpinan yang bisa merepresentasikan kedua pihak.
"Harus Golkar itu dipimpin oleh orang yang jujur. Betul-betul kita semuanya ingin ke depan yang baik. Tidak mutlak-mutlakan. Ini partai politik, bukan perusahaan," katanya.