REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Keluarga terduga pelaku bom Sarinah, Sunakim (Nakim) alias Afif, yang berada di Dusun Krajan I RT 01/01, Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, Subang, Jabar, masih belum mendapatkan kepastian soal kepulangan jenazah.
Padahal, berdasarkan keterangan dari RS Polri Kramat Jati, jenazah korban akan dikembalikan ke keluarga tiga hari pascapengambilan DNA. Sulaeman (27 tahun) adik kandung terduga pelaku, mengatakan, seharusnya jenazah kakaknya itu dikembalikan Senin (18/1) hari ini.
Tetapi, sejak pagi sampai pukul 13.00 WIB, masih belum ada kabar apapun. Baik dari RS Polri maupun dari kepolisian setempat. "Kita lagi harap-harap cemas soal kepastian kepulangan jenazah ini," ujarnya, kepada Republika.co.id, Senin (18/1).
Menurutnya, keluarga telah dicocokan DNA dengan terduga pelaku sejak Sabtu (16/1) kemarin. Bila merujuk ke hitungan itu, pada hari ini jenazah sudah bisa dipulangkan. Tetapi, entah kenapa sampai saat ini masih belum ada kepastian kabar soal kepulangan jenazah.
Kenapa keluarga meminta supaya jenazah terduga pelaku teroris ini segera dipulangkan. Karena, ingin menyegerakan syariat Islam. Yaitu, jasad yang sudah meninggal harus segera di kubur. "Serta, kami ingin memberi penghormatan terakhir dengan tata cara penguburan jasad sesuai syariat Islam," ujar Sulaeman.
Pantauan Republika.co.id, rumah orang tua terduga pelaku bom Sarinah Afif, terlihat biasa-biasa saja. Tetapi, yang membedakannya rumah yang bercat hijau dan biru ini, selalu saja kedatangan tamu. Termasuk, dari kepolisian dan awak media. Jadi, di Dusun ini rumah tersebut lebih ramai dari rumah lainnya.