REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Harga daging sapi di pasar tradisional Kota Bandar Lampung mencapai Rp 125 ribu per kg pada pekan ini. Pedagang daging sapi banyak yang tidak sanggup berjualan karena khawatir tidak ada pembeli.
Harga daging berbeda-besa di pasar tradisional kota Bandar Lampung, Rabu (20/1). Di Pasar Way Halim penjual daging sapi sempat menjual Rp 130 per kg, sedangkan di Pasar Pasir Gintung dan Pasar SMEP masih dalam kisaran Rp 120 ribu – Rp 125 per kg. Harga daging di Pasar Kangkung Telukbetung Rp 120 ribu per kg.
Menurut pedagang daging, tingginya harga daging pada kisaran Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per kg, lantaran ada ketentuan pemotongan pajak sebesar 10 persen dari setiap jasa pemotongan sapi di rumah potong hewan (RPH).
“Karena ada pajak 10 persen, jadi harga daging dinaikkan. Pedagang terpaksa menjual kepada konsumen ikut naik juga,” ujar Yatno, penjual daging di Pasar Pasir Gintung.
Tingginya harga daging sapi sepekan terakhir, membuat banyak penjual daging tidak menggelar dagangannya. Hal ini karena khawatir pembeli berkurang sedangkan stok tidak bisa banyak lantaran harga modalnya sudah tinggi.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung, Ferynia, menyatakan belum memberlakukan pengenaan pajak 10 persen setiap jasa pemotongan sapi di RPH. Menurut dia, pajak 10 persen tersebut masih dalam wacana belum diberlakukan.
Sedangkan hasil pemantauan pihaknya di beberapa pasar tradisional dalam kota Bandar Lampung, harga daging sapi masih berkisar Rp 110 ribu per kg.
Pedagang mengeluh tingginya harga daging membuat pembeli berkurang. Kondisi ini, kata Yatno, dapat merugikan penjual daging, karena tidak bisa menyetok daging banyak, dan juga daya beli berkurang. Jadi, banyak penjual daging setop berdagang dulu saat harga daging mahal.