REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Munas Riau, Bambang Soesatyo mengatakan Rapat Pimpinan Nasional 2016 merupakan kesempatan emas untuk rekonsiliasi dua kepemimpinan di tubuh Golkar.
"Rapimnas yang diselenggarakan kali ini merupakan momen penting kadrena kami berharap menjadi kesempatan emas rekonsiliasi di tubuh Golkar," katanya, Kamis (21/1).
Dia menjelaskan, kesepakatan antara Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan BJ Habibie beberapa hari lalu adalah menyelenggarakam Rapimnas hasil Munas Riau dan didalamnya juga terdapat Agung Laksono sebagai Wakil Ketua Umum.
Menurut dia, keputusan apakah akan diselenggarakan Musyawarah Nasional atau tidak, ada pada DPD tingkat I Golkar yang hadir
"Kalau DPD tingkat II menghendaki munas tahun ini atau tahun depan maka kepanitiannya harus dari Munas Riau karena ada kubu Ancol dan Bali," ujarnya.
Bambang menjelaskan, Aburizal Bakrie akan menerima apabila 2/3 peserta Rapimnas menginginkan dilakukannya Munas. Dia berharap pertemuan DPD dalam Rapimnas itu bisa melahirkN jalan keluar dari kebuntuan yang selama ini melanda Golkar.
"Jadi patokannya ada pada keinginan DPD tingkat I dari seluruh Indonesia yang akan hadir dalam Rapimnas," ujarnya.
Dia menilai Rapimnas itu merupakan jalan keluar yang paling elegan dari pada memaksakan kepanitiaan Munas dengan dasar hasil keputusan Mahkamah Partai Golkar.
Dia menegaskan, Rapimnas itu sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar sehingga tepat dilakukan sebagai upaya rekonsiliasi.
"Kami menyadari ternyata penyelesaian melalui jalur hukum tidak menyelesaikan persoalan karena lebih kepada putusan politik," katanya.
Dia mengatakan, Partai Golkar saat ini berkompromi dengan keadaan dan yang terpenting adalah mengutamakan persatuan Golkar. Golkar Munas Riau dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie akan melaksanakan Rapimnas di Jakarta Convention Center pada 23-25 Januari 2016.