Kamis 21 Jan 2016 17:41 WIB

Syamsuddin Uba Sebut ISIS Sudah tidak Ada di Indonesia

Rep: C25/ Red: Ilham
Ustad Syamsudin Uba (kiri) tampil sebagai nara sumber bersama mantan Ketua Umum GPI Suaib Didu, pada sebuah diskusi bertajuk “Indonesia Darurat Terorisma Dimana Sarang Sel ISIS Indonesia Berada” di Jakarta, Kamis (21/1).
Foto: Republika/ Darmawan
Ustad Syamsudin Uba (kiri) tampil sebagai nara sumber bersama mantan Ketua Umum GPI Suaib Didu, pada sebuah diskusi bertajuk “Indonesia Darurat Terorisma Dimana Sarang Sel ISIS Indonesia Berada” di Jakarta, Kamis (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ustaz Syamsuddin Uba sempat menjadi buah bibir di Indonesia, terutama di kalangan umat Muslim. Meski telah membantah, nama Syamsuddin Uba cukup dikenal karena dikaitkan sebagai pembina kelompom ISIS di Indonesia.

Syamsuddin Uba sendiri mengakui sempat mendeklarasikan diri sebagai pendukung ISIS. Namun saat ini dia merasa ISIS tidak lagi sesuai dengan syari'at Islam. Kini dia mendukung kelompok-kelompok yang ia nilai memperjuangkan syariat Islam, seperti HAMAS di Palestina.

Menurut dia, dulu kelompoknya lah yang pertama kali mendeklarasikan mendukung ISIS. Saat ini, ia memastikan kelompok pendukung ISIS sudah tidak ada di bumi Indonesia.

"Secara struktural, ISIS sudah tidak ada di Indonesia," kata Syamsuddin.

Ia menceritakan kelompok pendukung ISIS yang kala itu dideklarasikan berdiri sendiri dan tidak memiliki komunikasi dengan kelompok ISIS yang ada di Suriah. Kelompok itu, lanjut Syamsuddin, melakukan dakwah Islam yang biasa dan tidak melakukan tindakan-tindakan jihad.

Terkait aksi teror bom dan penembakan yang terjadi di Thamrin beberapa waktu lalu, Syamsuddin mengaku tidak mengenal orang-orang yang telah diidentifikasi sebagai pelaku. Bahkan, Syamsuddin menegaskan tidak pernah merasa melihat mereka termasuk saat mendeklarasikan diri sebagai pendukung ISIS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement