REPUBLIKA.CO.ID, BUNTOK -- Warga eks Gerakan Fajar Nusantara di Desa Sababilah, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimatan Tengah, resah dan meminta dilindungi aparat berwajib dari kemungkinan diusir oleh warga lain.
"Kami tidak ingin diusir, makanya kita meminta perlindungan kepada pihak berwajib," kata salah satu mantan sesepuh Gafatar, Wahyu saat sosialisasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah setempat, di Sababilah, Kamis (21/1).
Ia mengakui bahwa dirinya merupakan eks anggota Gafatar, namun sudah membubarkan diri dan kini mereka sudah menjadi kelompok tani yang bernama Subur Makmur dan Raya (Surya). "Kami sekarang sudah menjadi kelompok tani Surya," ucapnya.
Ia menyampaikan, pihaknya datang dan berdomisli di wilayah Barsel sudah melalui prosedur yang ada dengan mengantongi Kartu Tanda Penduduk Barsel dan tujuan kedatangan mereka fokus untuk bertani hingga sukses di bidang pertanian.
"Kita berjanji untuk membaur dengan masyarakat sekitar serta mau dibimbing dan akan mencoba memberikan pendidikan umum bagi anak-anak kami asalkan ada jaminan keamanan," tambah dia.
Sementara Kapolsek Dusun Selatan, AKP Tri Prasetyo mengatakan, hingga saat ini warga eks Gafatar itu masih belum ada menyampaikan pemintaan resmi untuk meminta perlindungan. "Meskipun demikian, kita akan terus melakukan pengawasan terhadap 12 Kepala Keluarga yang terdiri dari 44 orang eks anggota Gafatar itu dan kita siap melindungi serta menjamin keamanannya," kata Tri Prasetyo.