Selasa 26 Jan 2016 18:41 WIB

Irman Gusman Berharap KNPI Tingkatkan Daya Saing Pemuda

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Irman Gusman
Foto: dok DPD RI
Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI Irman Gusman menyatakan, salah satu kunci utama untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) melalui peningkatan sumber daya manusia, terutama generasi mudanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Irman menghimbau agar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai organisasi kepemudaan dapat berperan aktif dengan lebih meningkatkan kualitas daya saingnya.

KNPI, lanjut Irman, harus lebih aktif untuk tampil lebih percaya diri, lebih bersemangat meningkatkan keterampilan, pengetahuan untuk menjadi tulang punggung pembangunan nasional.

''Karena itu kunci dalam meningkatkan daya saing itu dengan meningkatkan kualitas sumber manusia Indonesia terutama generasi muda,'' kata Irman, saat bertemu dengan jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (26/01).

Ia berharap, KNPI dengan sejarah dan pengalamannya dapat memberikan kontribusi, semangat, dan pandangannya, karena KNPI berada di akar rumput pemuda saat ini.

Oleh karena, itu Irman menawarkan KNPI mengambil estafet kepemudaan Indonesia untuk menyongsong masa depan yang sesuangguhnya punya potensi untuk gemilang sejajar dengan negara maju lainnya.

Pada akhir pertemuan tersebut, Sekjen DPP KNPI, Sirajudin Abdul Wahab, menyampaikan harapannya agar DPD RI dapat mendukung KNPI.

Ia berharap DPD yang menjadi wakil dari daerah yang juga menampung aspirasi – aspirasi anak muda dari daerah ikut membantu KNPI untuk mendorong supaya ada good will dari pemerintah sehingga pemberdayaan kepemudaan dapat berjalan dengan baik.

''Terima kasih Pak Irman telah memberi arahan dan gambaran bagaimana anak muda bisa menyongsong masa depan yang lebih gemilang,'' harapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement