Kamis 28 Jan 2016 00:10 WIB

Golkar Harus Serius Selesaikan Kisruh di Partainya

Rep: c21/ Red: Teguh Firmansyah
 Wapres Jusuf Kalla memberikan pidato politik saat menutup Rapimnas Partai Golkar di Jakarta, Senin (25/1) malam.  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wapres Jusuf Kalla memberikan pidato politik saat menutup Rapimnas Partai Golkar di Jakarta, Senin (25/1) malam. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Pengamat Politik, Ikrar Nusa Bhakti mengatakan kalau partai Golkar ingin menyelesaikan kisruh di partainya, mereka harus melakukan rekonsiliasi dengan serius.

Sebab, perseteruan antara Kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) bukan hanya permasalahan Golkar.

"Karena dua orang tersebut sulit dipertemukan," kata dia, Rabu (27/1).

Ikrar mengatakan mereka berkali-kali telah melakukan rekonsiliasi, tapi konflik teru berjalan. Sehingga kata "rekonsiliasi" tidak semudah seperti yang diucapkan. Selain itu, dia juga mengatakan jika musyawarah nasional luar biasa (munaslub) ingin berjalan lancar, maka panitia harus dari keduabelah pihak.

"Kalau misalnya hasil dari munaslub happy, konflik akan berhenti," kata dia.

Ikrar menambahkan persoalan pendukung yang di bawah, pasti mengikuti pusat. Karena konflik yang di atas berimbas juga kepada yang di bawah. Dia mengisyaratkan tentang kejadian perebutan kantor DPD Golkar di Sumatera Utara atau Medan. "Apalagi bulan Juni (nanti), akan menentukan siapa yang berhak menjadi wakil Golkar di Pilkada," kata dia.

Baca juga, 'Seharusnya tidak ada lagi kubu-kubuan di Golkar'. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement