REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Golkar membantah ada partai baru akibat konflik internal. Terlebih, dalam kesepakatan antardua kubu partai Golkar beberapa waktu lalu, memuat klausul tidak akan mendirikan partai baru akibat dualisme di tubuh partai berlambang pohon beringin ini. Bahkan, saat pelaksanaan munas luar biasa (munaslub) tahun ini, hal itu akan tetap menjadi perhatian seluruh pihak di Golkar.
“Larangan membentuk partai politik baru, ini yang perlu diperhatikan saat pembentukan panitia,” ujar tokoh muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, Jumat (29/1).
Setelah ada putusan Menkumham, seharusnya semua pihak kembali ke Golkar layaknya kembali ke rumah. Jadi, tak ada partai baru lagi. Juru bicara generasi muda Partai Golkar, Andi Sinulingga juga menegaskan tidak aakan ada partai baru akibat konflik ini. Justru dengan adanya keputusan Menkumham, penyelesaian konflik Golkar tinggal selangkah lagi. Sebab, Golkar akan menggelar munaslub sebelum bulan Ramadhan tahun ini.
Terkait kabar adanya Partai Golkar Indonesia, Andi membantah partai tersebut merupakan pecahan Golkar. Seluruh DPP dari dua kubu juga sudah menegaskan, tidak ada partai baru. Partai Golkar Indonesia dinilai hanya muncul untuk membuat sensasi di tengah kisruh di partai berlambang pohon beringin ini.
‘Sudah diklarifikasi tidak ada parpol baru, dan kami juga tegaskan tidak ada,” tegas Andi.