Jumat 29 Jan 2016 16:30 WIB

Animator Tanah Air Harus Kreatif Publikasikan Karya

Rep: Christyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Film Animasi
Foto: VOA
Film Animasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Animasi buatan putra-putri Indonesia saat ini mulai menunjukkan kebangkitannya. Hal itu dirasakan salah satu animator asal Malang, Adithya Yustanto. Meski begitu, ia menyayangkan, industri animasi di Indonesia masih belum tertata jelas.

Pemerintah belum mendesain roadmap yang jelas di industri animasi tanah air. Oleh karenanya dibutuhkan kreativitas agar karya-karya animator lokal dapat dikenal masyarakat. "Jalur distribusi masih belum jelas dan belum banyak investor yang melirik animasi di Indonesia," kata Adit kepada Republika baru-baru ini.

Pemilik Mocca Animation Studio Malang ini berpendapat tidak mudah memproduksi animasi yang dapat tembus hingga televisi. Maka tak heran jika animasi lokal belum dapat menyamai kepopuleran animasi asal Jepang atau AS.

Animator lokal, kata Adit, harus kreatif membuat animasi yang tidak harus masuk televisi namun mampu menarik minat masyarakat. Kehadiran Youtube menjadi salah satu sarana efektif untuk memperkenalkan animasi-animasi karya anak negeri.

"Animator Indonesia luar biasa, semangatnya tinggi dan passionate banget walau industri ini masih tertatih-tatih," ungkap alumnus UM lulusan 2011 ini.

Animator Malang pertama yang berhasil magang di Walt Disney Singapura ini berharap animator-animator muda tidak lelah berkarya. Adit mengungkapkan, di Malang ia dan kawan-kawannya yang tergabung di Komunitas Blender Army Malang dan Forum Animasi Malang getol menghidupkan dunia animasi di Malang.

Salah satu karyanya adalah animasi Joni Boni Puff hasil produksi Mocca Animation Studio. Animasi ini dapat dinikmati di saluran Mocca Animation, Monsta Channel Malaysia, dan CG Bros di Youtube. Adit yang merupakan penggagas rumah produksi itu mengatakan ia dan rekan-rekan sesama animator Malang berharap kehadiran komunitas animator di Malang dapat berkontribusi untuk kemajuan animasi di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement