REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Satu dari tiga pekerja tambang batu bara yang dilaporkan tertimbun reruntuhan tanah di sebuah areal perusahaan tambang di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Jumat (29/1).
Komandan Koramil Samboja, Kutai Kartanegara, Kapten Inf Agung Subekti dihubungi dari Samarinda, Jumat sore, mengatakan operator alat berat bernama Novit (35), ditemukan mengapung di kolam bekas galian tambang pada Jumat pagi sekitar pukul 09. 40 Wita.
"Satu dari tiga operator alat berat yang dilaporkan tertimbun longsoran tanah, ditemukan mengapung di lokasi tanah longsor," ujar Agung Subekti.
Jasad pekerja PT Lembuswana Perkasa, sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi di Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, itu, langsung dievakuasi tim SAR ke rumah Sakit Samboja.
Hingga saat ini, lanjut Agung Subekti, tim SAR gabungan dari kepolisian, TNI dan Basarnas Balikpapan masih terus melakukan pencarian dua operator alat berat yang tertimbun longsor sejak Kamis pagi (28/1) sekitar pukul 05.15 Wita.
Tim SAR masih terus menyedot air di kolam bekas galian tambang untuk mencari kedua operator alat berat tersebut.
"Kesulitan tim SAR karena area itu tergenang, sehingga terlebih dulu airnya disedot untuk melihat kekerasan tanah agar memudahkan proses evakuasi. Sejak kemarin (Kamis, 28/1) kami mengerahkan 17 personel gabungan dari Koramil Samboja dan Yonkav 13 untuk membantu pencarian korban," kata Agung.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Fajar Setiawan mengatakan tiga pekerja tambang tertimbun longsor saat melakukan pengambilan tanah di lokasi tambang batu bara milik REP dengan sub kontraktor PT Lembuswana Perkasa di Kelurahan Bukit Merdeka, RT 09, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, pada Kamis (28/1) sekitar pukul 05.15 Wita.
Pada peristiwa tersebut, dua pekerja yakni Selamat, seorang operator truk serta Nasiran operator eksavator berhasil selamat dengan cara melompat.
"Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 05.15 Wita. Dua pekerja berhasil selamat dengan cara melompat sementara tiga pekerja tertimbun longsor bersama truk dan alat berat dan hingga kini masih dilakukan upaya evakuasi," ujar Fajar Setiawan.
Ketiga pekerja yang tertimbun longsor tersebut tambahnya yakni, Sanur, operator eksavator, Novit, sopir truk serta Nasiran operator buldozer.
Peristiwa tersebut kata Fajar Setiawan berawal saat kelima operator alat berat tersebut tengah melakukan pengambilan tanah di lokasi tambang, tiba-tiba tanah longsor dan langsung menimbun kelima alat berat tersebut.