REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Dinas Sosial Provinsi Riau mendata jumlah eks organisasi Gerakan Fajar Nusantara hingga kini terdata lebih dari 140 orang.
"Jumlah ini kita prediksi semakin bertambah lantaran bakal ada gelombang lainnya akan tiba di Jakarta dari Kalimantan Barat," jelas Kepala Dinas Sosial Riau Syarifudin dihubungi dari Pekanbaru, Jumat.
Syarifudin yang tengah berada di Jakarta sejak Rabu (27/1) itu mengatakan, pihaknya masih terus berusaha mendata jumlah eks organisasi terlarang tersebut. "Data awal yang kita terimakan hanya 13 orang, tapi dalam dua hari jumlahnya terus bertambah," jelasnya.
Ia melanjutkan, dari ratusan orang eks Gafatar asal Riau tersebut, selain yang terdata sebagian besar orang dewasa, juga terdapat anak-anak. Sementara itu, terkait rencana proses pemulangan yang akan dilakukan hari ini melalui jalur darat, dia memastikan rencana tersebut gagal.
Menurut Syarifudin, selain masih berusaha mendata jumlah eks Gafatar asal Riau, gagalnya rencana pemulangan itu disebabkan oleh sebagian besar dari mereka tidak bersedia diberangkatkan ke Riau.
"Mereka beralasan takut untuk bertemu keluarga, dan khawatir tidak diterima masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, dia mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha melakukan dialog dengan eks Gafatar asal Riau itu agar bersedia diberangkatkan.
Lebih jauh, Syarifudin mengatakan berdasarkan rencana awal eks Gafatar Riau akan dipulangkan dengan menggunakan jalur darat. Sesampai di Riau, mereka akan diinapkan di Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC) Dinas Sosial Riau sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing.