Sabtu 30 Jan 2016 23:08 WIB

Dialog Jalan Terbaik Hadapi Islamofobia

Poster Islamofobia di Quebec
Foto: Onislam
Poster Islamofobia di Quebec

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINTON -- Ketika Islamofobia mewabah, maka jalan terbaik adalah mendorong meningkatnya toleransi. Hal tersebut terkait dengan pidato Kepala Representatif Hubungan Muslim Universitas Duke, Imam Abdullah Antepli, dalam acara Konsorsium Aksi Durham (DCIA), sebuah acara tahunan yang diselenggarakan di Durham, Carolina Utara, Amerika Serikat. Dalam acara tersebut Antepli menyatakan keprihatinannya melihat nada memecahbelah dari media terkait masalah politik dan anggapan buruk mengenai Islam dan Muslim.

“Dalam situasi politik dan iklim sosial di mana ketakutan terhadap Muslim meningkat akibat kekerasan ekstremis, kita melihat adanya pemimpin politik menggunakan kesempatan tersebut,” ujar Direktur Eksekutif Spencer Bradford. Bradford yang menginisiasi untuk mengundang Antepli, merasa Antepli sebagai pembicara dapat membantu organisasi-organisasi keagamaan lokal menjembatani pehamanan mereka masing-masing.

Pidato Antepli mempaparkan terlalu banyak kekejaman yang diidentikkan dengan Islam. Pandangan radikal tersebut seharusnya tidak mencemari nama Muslim. Antepli bercerita, kini ia memiliki kebiasaan untuk berdoa di pagi hari agar tidak ada serangan-serangan ekstremis mengatasnamakan Islam.

Menyinggung kehadiran Muslim di Amerika, Antepli mengaitkan dengan kedatangan para pekerja Afrika di masa perbudakan Amerika Serikat. Seharusnya, menurut Antepli, sejak pendirian Amerika Serikat, Muslim telah terlibat di dalamnya.

Perbedaan pun dijabarkan Antepli menggunakan ayat Alqur’an yang memuat firman Allah bahwa manusia diciptakan berbeda-beda agar mereka dapat berkesempatan mengetahui satu sama lain.

Kepala Bagian Komisi Perhubungan Durham, Phillip Seib, menyatakan penyelenggaraan acara tersebut adalah kewajibannya untuk memfasilitasi agar seluruh masyarakat merasa disambut.

“Dengan orang-orang berkeinginan saling bicara satu sama lain, memulai percakapan, adalah langkah pertama mendirikan komunitas yang kuat, saling mengerti, dan bersatu padu,” ujarnya, mengomentari acara tahunan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement