Senin 01 Feb 2016 18:39 WIB

Di Purbalingga, Mantan Anggota Gafatar Masih Bersikap Ketus dan Belum Shalat

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Tim Dukungan Psikososial Kemensos bermain dengan anak-anak pengungsi eks-Gafatardi Gedung Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia (POPKI), Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (29/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Tim Dukungan Psikososial Kemensos bermain dengan anak-anak pengungsi eks-Gafatardi Gedung Pusat Olahraga Persahabatan Korea Indonesia (POPKI), Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga saat ini tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang masa penampungan eks anggota Gafatar di gedung Balai Benih Ikan (BBI) Purbalingga.

''Yang menjadi khawatir bila kemudian terjadi masalah dengan masyarakat di kampung jalaman mereka,'' kata Pejabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, Senin (1/2).

Namun dia menyebutkan, berdasarkan koordinasi dengan Dinas Sosial, perpanjangan masa penampungan tidak bisa berlangsung terlalu lama. Bila semula masa penampungan sekaligus assesment hanya berlangsung 3 hari, maka kemungkinan hanya bisa diperpanjang menjadi 5 hari.

''Persoalannya pada masalah anggaran. Kalau terlalu lama, anggarannya tidak ada,'' katanya.

Kekhawatiran munculnya persoalan di masyarakat kampung halaman eks anggota Gafatar ini, antara lain karena sikap para eks anggota Gafatar ini masih belum koordinatif. Meski pun sebelum dijemput ke Purbalingga, mereka sebenarnya sudah sempat menjalani assesment di Asrama Haji Donohudan Boyolali oleh tim penilaian Provinsi Jateng.

Menurut Bupati, berdasarkan pengamatan tim assessment, kebanyakan eks anggota Gafatar ini masih memahami ajaran mereka sebelumnya. ''Dari pengamatan tim penilaian kami, sampai saat ini belum ada satu pun eks anggota Gafatar yang melaksanakan shalat. Padahal seluruh eks anggota Gafatar asal Purbalingga beragama Islam,'' katanya.

Bahkan Bupati juga menyebutkan, para eks anggota Gafatar ini juga masih mempunyai sifat percaya diri yang sangat tinggi. ''Ketika ditanya, mereka akan memberi jawabanya yang cukup ketus. Cara berkomunikasinya masih belum baik,'' katanya.

Baca juga, Wagub Jateng: Pemulangan Eks Gafatar Tanggung Jawab Pemda.

Dia khwaatir, dengan sikap seperti ini. Mereka khawatir saat kembali ke masyarakat akan muncul resistensi yang akhirnya bisa mencuat menjadi keresahan sosial. ''Ini yang kita khawatirkan. Karena itu, kami akan memperpanjang masa penampungan,'' tambahnya.

Budi menambahkan, berdasarkan informasi awal, ada eks anggota Gafatar bersedia menampung para mantan rekan-rekannya ini selepas dari penampungan. Eks anggota Gafatar yang menyatakan bersedia menampung tersebut, merupakan eks anggota Gafatar yang secara sadar keluar dari Gafatar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement