REPUBLIKA.CO.ID, Anda rajin shalat tahajud? Jika demikian, berbahagialah. Sebab, ketaatan Anda untuk bersujud kepada Yang Maha Kuasa ketika kebanyakan orang tengah terlelap itu, benar-benar sangat bermanfaat baik dunia maupun akhirat.
Di satu sisi, jika Anda melakukannya dengan ikhlas, maka shalat tahajud akan membuat ''tabungan'' pahala Anda makin bertambah. Di sisi lain Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah dari shalat tahajud ini. Anda akan terhindar dari pelbagai penyakit!
Setidaknya, itulah yang dikatakan oleh dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dr Moh Sholeh MPd. Menurutnya, shalat tahajud yang dilakukan di menghujung malam yang sunyi, bisa mendatangkan ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup.
Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti stres maupun depresi membuat seseorang rentan terhadap infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker).
Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol. Asal tahu saja, hormon kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres atau tidak.
Untungnya, stres bisa dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara teknis relaksasi, yang meliputi meditasi atau perenungan, dan umpan balik hayati (bio feed back). ''Nah, shalat tahajud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural,'' jelas Moh Sholeh dalam disertasinya yang bertajuk Pengaruh Salat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik.
Tapi pada saat yang sama, shalat tahajud pun bisa mendatangkan stres, terutama jika tidak dijalankan secara ikhlas dan kontinu. ''Jika tidak dilakukan dengan iklas, akan terjadi kegagalan dalam menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinu akan sebaliknya.'' Dengan begitu, keikhlasan dalam menjalankan shalat tahajud memang sangat penting.
''Keikhlasan Anda dalam menjalankan salat tahajud itu dapat dimonitor lewat irama sirkadian, terutama pada sekresi hormon kortisolnya,'' kata pria yang meraih gelar doktor di bidang psikonevroimunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ini.