REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Prisia Nasution mengaku suka membuat film pendek. Delapan film pendek yang ia produksi sejak 2011 menjadi sarana curhat perempuan yang biasa disapa Phia itu.
"Buat latihan aja, pelajaran. Kayak orang nulis buku harian gitu, aku cara curhatnya lewat film," kata pemeran utama dalam film Sang Penari tersebut.
Aktris kelahiran Jakarta 1 Juni 1984 itu membuat naskah dan menyutradarai filmnya sendiri. Biasanya, film diperankan oleh teman-teman terdekatnya.
Phia terinspirasi membuat jalan cerita dari hal-hal kecil di sekelilingnya. Ia mencontohkan, saat sebal dengan kemacetan maka ia membuat film tentang macet.
Tak tanggung-tanggung, salah satu film pendek Phia berjudul Topeng pernah diikutsertakan dalam ajang festival film Los Angeles pada 2014. Menurut Phia, film itu adalah hasil renungannya tentang kehidupan.
Tokoh utama dalam film Topeng dikisahkan melawan musuh-musuhnya berupa topeng dalam rupa-rupa ekspresi. Pada akhir cerita, sang tokoh tercengang karena wajah di balik topeng itu adalah wajahnya sendiri. "Semacam refleksi diri. Saat ada masalah, manusia sering sibuk menyalahkan orang-orang di sekitarnya padahal bisa jadi kesalahan itu ada di diri sendiri," tutur Phia.