Rabu 10 Feb 2016 13:45 WIB

Film Budaya Lokal Terkendala Modal

Joko Anwar, sutradara serial Halfworlds yang diproduksi HBO Asia.
Foto: dok HBO Asia
Joko Anwar, sutradara serial Halfworlds yang diproduksi HBO Asia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi asing di perfilman nasional dinilai memungkinkan lebih banyak film dengan berbagai tema dibuat. Salah satunya film bertema budaya lokal.

Menurut sutradara kawakan Joko Anwar salah satu penyebab film bertemakan budaya lokal tidak dapat ditayangkan di berbagai bioskop Tanah Air karena terkendala faktor modal.

"Selama ini film-film yang mengangkat budaya lokal justru tidak mendapat modal. Untuk itu, kita perlu mengundang investor asing," kata pembuat film A Copy of My Mind ini di Jakarta, Selasa (9/2).

Joko, yang meraih Sutradara Terbaik versi Festival Film Indonesia 2015 tersebut, menyampaikan bahwa film bertema budaya kerap tidak menjadi prioritas di bioskop-bioskop Indonesia.

"Karena bioskopnya sedikit, jadi film-film yg diprioritaskan bukan bertema budaya. Film bertema budaya belum punya bioskop," ujar Joko.

Pria berusia 40 tahun tersebut mengatakan, investasi asing yang masuk akan menjadi peluang bagi film-film bertema budaya mendapat layar di bioskop.

Sebagai informasi, pelaku industri perfilman yang tergabung dalam 11 asosiasi mendekan pemerintah mengizinkan investor asing menanamkan modalnya di Tanah Air dengan merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) bidang usaha film.

Mereka menyampaikan pernyataan bersama untuk mendukung revisi tersebut agar DNI bidang usaha film dibuka, sehingga investor asing turut mengembangkan industri perfilman nasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement