REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian Polda Metro Jaya menggandeng Australian Federal Police (AFP) dalam mengungkap kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin. Kerja sama ini dilakukan polisi untuk mendapatkan keterangan semasa hidup Jessica Kumala dan Mirna di Australia.
"Kami ingin tahu hubungan Jessica dan Mirna lebih spesifik lagi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/2).
Menurut Tito, dengan menggandeng AFP, dapat diketahui bagaimana profil Jessica semasa hidup di Australia. Bahkan, sampai karakter Jessica pun akan dicari tahu untuk melengkapi berkas pemeriksaan.
"Semasa dia hidup di Australia juga kita cari tahu, apa yang terjadi selama di sana juga kita cari tahu, seperti kemungkinan motif hubungan dengan Jessica," ujar dia.
Kerja sama ini, kata dia, sudah mendapatkan izin pihak Australia. Segala prosedur juga sudah dilakukan sehingga saat ini waktu bagi kepolisian Polda Metro untuk melakukan investigasi. "Ini waktu kita menginvestigasi," ujar Tito.
Saat ditanya perihal temuan AFP terhadap hubungan Jessica dan Mirna, Tito mengatakan, tidak bisa menyampaikannya saat ini. Karena, ini untuk kepentingan penyidik dalam melengkapi berkas pemeriksaan.
Perlu diketahui, Jessica merupakan teman Mirna dan Hani saat bersekolah di Billy Blue Collage of Design, Sidney, Australia. Jessica, Mirna, dan Hani bertemu kembali di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016.
Jessica lebih dulu datang ke kafe tersebut berniat mentraktir kedua temannya sekitar pukul 16.09 WIB. Kemudian, Mirna dan Hani datang sekitar pukul 18.00 WIB. Tanpa rasa curiga, Mirna langsung meminum kopi vietnam yang sudah dipesankan Jessica.
Setelah menyeruput kopi itu, Mirna mengaku rasa dan bau kopi vietnam tersebut aneh. Setelah itu, dia mengalami kejang-kejang dan dari mulutnya mengeluarkan busa. Mirna lalu dibawa ke klinik GI dan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Namun, sayang nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Kematian yang tidak wajar ini kemudian diselidiki oleh tim penyidik Polda Metro Jaya dengan menggandeng Puslabfor Mabes Polri. Dari hasil pemeriksaan, kopi yang diminum dan dari hasil autopsi lambung Mirna, ditemukan kecocokan adanya racun sianida.