REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Ade Komaruddin mengatakan, siapa pun tokoh yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar harus benar-benar bisa mempersatukan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Siapapun yg terpilih sebagai ketua umum harus bisa membuat Golkar bersatu," katanya di Jakarta, Rabu (10/2).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengatakan, mengenai wacana dirinya yang dicalonkan menjadi Ketum Golkar, dia mengatakan telah mendengar 'aspirasi' tersebut.
Namun, ia mengemukakan bahwa dirinya akan shalat istikharah dan berdoa sekaligus meminta izin kepada orangtuanya.
"Dalam ajaran leluhur kita harus memikirkan segala sesuatu mengambil sesuatu dengan cermat bukan hanya bagi diri kita tetapi bagi semua orang," katanya.
Ketika ditanyakan mengenai efektifitas posisi ketua umum yang merangkap jabatan lainnya, Akom mencontohkan Akbar Tanjung yang dulu pernah sukses ketika sama-sama menjabat sebagai Ketua DPR dan Ketum Golkar.
Selain itu, ia juga mencontohkan Jusuf Kalla yang juga pernah sukses ketika merangkap baik sebagai wakil presiden maupun sebagai ketua umum partai.
"Pak Ical (Aburizal Bakrie) mengatakan ingin regenerasi dan yang paling penting dari semua itu adalah agar Golkar dapat lebih baik lagi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie menegaskan Ade Komaruddin yang menduduki jabatan Ketua DPR RI berhak maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar pada Munas mendatang.
Menurut Bendahara Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo, Aburizal Bakrie melalui pesan Whats App (WA) di grup WA Fraksi Partai Golkar DPR RI, pada Minggu (7/2), menyatakan posisi Ade Komaruddin yang menjadi ketua DPR RI, tidak menghalanginya untuk maju sebagai calon ketua umum.
Menurut Bambang, dari pesan tersebut, Aburizal sudah menegaskan bahwa setiap kader Partai Golkar yang memenuhi persyaratan boleh maju sebagai calon ketua umum pada Munas mendatang.