REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti enggan mengomentari seringnya Edi Darmawan Salihin muncul di media massa, serta kerap dinilai 'vulgar' karena sering melontarkan pernyataan yang kontroversial terkait kematian anaknya.
"Saya tidak mau ngomentari orang, nanti salah lagi," ujarnya di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Krishna mengaku juga tidak memperhatikan berapa kali ayah Mirna muncul di media massa. Sebab ia mengaku hanya fokus pada penyidikan saja. "Saya tidak tahu, di kantor saya tidak ada TV yang nyala," katanya.
Berdasarkan pantauan, ayah Mirna memang beberapa kali muncul di stasiun televisi. Bahkan, Edi Darmawan sempat menyampaikan pernyataan kontroversial dengan membeberkan isi Whatsapps dari Jessica Kumala kepada Mirna.
"Mir, mau dong dicium sama elu, udah lama," ucap Darmawan.
Sontak saja pernyataannya ini seolah mengatakan jika Jessica dan Mirna seakan memiliki hubugan spesial. Bahkan Dermawan sendiri kemudian mengatakan jika dia tidak mengerti dengan dunia seperti itu (sesama jenis).
Perilaku ayah Mirna ini juga sempat mendapatkan kecaman dari komisioner kompolnas, Edi Saputra Hasibuan. Menurut Edi, yang dilakukan ayah mendiang Mirna ini akan mempersulit penyidik dalam membuktikan tersangka di pengadilan nanti.
Seperti diketahui, Jessica merupakan teman Mirna dan Hani saat bersekolah di Billy Blue Collage of Design, Sidney, Australia. Jessica, Mirna, dan Hani bertemu kembali di Kafe Olivier Grand Indonesia pada 6 Januari 2016.
Tanpa rasa curiga, Mirna langsung meminum kopi Vietnam yang sudah dipesankan Jessica. Setelah menyeruput, Mirna mengaku rasa dan bau kopi Vietnam tersebut aneh. Setelah itu dia kejang-kejang, dan dari mulutnya mengeluarkan busa. Mirna lalu dibawa ke klinik GI dan ke rumah sakit Abdi Waluyo. Namun sayang nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Kematian yang tidak wajar ini kemudian diselidiki oleh tim penyidik Polda Metro Jaya dengan menggandeng Puslabfor Mabes polri. Dari hasil pemeriksaan kopi yang diminum dan dari hasil autopsi lambung Mirna, ditemukan kecocokan adanya racun sianida.