Jumat 12 Feb 2016 15:29 WIB

Garuda Nilai Penguatan Rupiah Positif Bagi Industri Penerbangan

Red: Nur Aini
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (19/6).
Foto: Antara
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menilai tren penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memberikan dampak positif bagi industri penerbangan di dalam negeri.

"Harga avtur dan tren penguatan rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu indikator yang baik bagi transportasi udara," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat (12/2).

Dengan kondisi demikian, kata dia, kebijakan pemerintah mengenai penurunan tarif batas atas dan bawah untuk pengguna jasa penerbangan pesawat kelas ekonomi dalam negeri turun sebesar lima persen masih dalam koridor wajar.

"Saya kira koridor regulasi untuk pertarifan di angkutan udara sangat fleksibel terhadap apa yang terjadi di lapangan. Pelaksanaan untuk penggunaan tarif masih bisa diserap oleh airline," katanya.

Garuda Indonesia, kata dia, akan menjaga tarif harga di kisaran batas atas dan bawah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pihaknya juga akan mengikuti mekanisme persaingan tarif harga di pasar.

"Sangat dinamis, semua yang terjadi di pasar akan menjadi ciri industri angkutan itu sendiri. Aturannya akan diterapkan pada 27 Februari nanti," katanya.

Dalam rangka menjaga kinerja, Arif mengatakan bahwa perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan nilai anak usaha baik secara individual maupun grup.

"Kami punya kekuatan-kekuatan lain selain Maskapai Garuda Indonesia sebagai inti bisnis airline. Maskapai Citilink menjadi bagian stragtegi untuk dominasi pasar domestik dan regional, perseroan harus ekspansi ke internasional. Berbagai anak perusahaan juga sangat sehat," katanya.

Ia mengemukakan bahwa semua anak usaha Garuda Indonesia membukukan keuntungan, di antaranya PT Citilink Indonesia, PT Aero Wisata, dan PT Gapura Angkasa.

"Itu menjadi indikator, kita akan tunjukkan kepada pasar ada perbaikan secara berkelanjutan," katanya.

PT Garuda Indonesia yang memiliki kode perdagangan saham GIAA itu terpantau pada Jumat pukul 14.50 WIB, harganya bergerak menguat 1,13 persen menjadi Rp 446 per lembar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement