REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di Kota Malang dipastikan akan berkurang dalam waktu dekat.
Pemerintah Kota Malang siap membangun hunian tetap (huntap) bagi para gelandangan dan pengemis. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada kunjungannya Senin (15/2) ke Malang menegaskan Kemensos dan Pemkot Malang sudah sepakat akan membangun huntap pada Maret mendatang.
Menurut Mensos, Kota Malang menjadi satu-satunya kota di Jawa Timur yang siap merelokasi gelandangan dan pengemis ke huntap.
"Kemensos sudah rakor dua minggu yang lalu di Jakarta dengan mengundang semua Dinsos yang sudah menyiapkan relokasi bagi gelandangan dan pengemis," jelasnya.
Khofifah menerangkan Kemensos akan mengucurkan dana yang dialokasikan untuk pembelian bahan bangunan, jaminan hidup, modal Usaha Ekonomi Produktif (UEP), dan pembinaan ketrampilan.
Sedangkan untuk pengadaan lahan huntap menjadi tanggung jawab Pemkot Malang. Lahan huntap yang sudah disediakan berlokasi di Tlogowaru. Huntap yang disediakan nantinya ditujukan untuk 40 KK gelandangan dan pengemis.
Pembangunan ini merupakan implementasi dari target nasional dimana 2017 Indonesia ditargetkan bebas gelandangan, pengemis, dan anak jalanan.
Selanjutnya pada 2019 Kemensos menargetkan Indonesia bebas lokalisasi. Untuk tahun ini, Kota Malang menjadi prioritas program bebas gelandangan dan pengemis. Khofifah menyebut selain Malang, daerah lain yang sudah siap menyediakan huntap adalah Jambi, Padang, dan Bandar Lampung.