Senin 15 Feb 2016 17:22 WIB

Ini Program Pemerintah untuk LGBT

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Achmad Syalaby
Waria (ilustrasi)
Foto: Republika Online/Mardiah
Waria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kementerian Sosial, Sonny Manalu mengungkapkan, pemerintah sebenarnya sudah memiliki program untuk menjadikan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dapat diterima masyarakat. Program tersebut bertujuan agar LGBT bisa menjadi insan sosial yang produktif. 

Menurut Sonny, selama fungsi sosial mereka berjalan baik, orientasi seks akhirnya berpulang ke urusan pribadi masing-masing, dengan tanpa perlu menuntut LGBT agar dinilai orientasi seksual yang normal atau mengucil dalam komunitas tertentu.

"Jadi kembalikan fungsi sosial mereka. Tarik mereka dari komunitas terkucil itu," kata Sonny di Jakarta, Senin (15/2). Dia menjelaskan, alokasi dana untuk program ini tak banyak. Untuk tahun 2015 saja, Kemensos hanya menganggarkan Rp 2,5 miliar yang mencakup kaum LGBT seluruh Indonesia.

Dari data Kemensos tahun 2015, ada lima ratus orang yang terdata sebagai LGBT dari empat provinsi, yakni Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan Jabar. Ke sanalah dana Rp 2,5 miliar tersalurkan dalam program-program rehabilitasi sosial.

Adapun data yang lebih menyeluruh, hanya pada data estimasi populasi waria pada 2012 silam. Menurut Kemensos, pada tahun itu jumlah waria di 34 provinsi sebanyak 37.998 orang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement