Senin 15 Feb 2016 18:48 WIB

Curah Hujan Tinggi, Sawah Petani Terancam Kebanjiran

Rep: Sonia Fitri/ Red: Winda Destiana Putri
Sawah
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh Petani saat ini. Mereka khawatir, laha usahanya terancam banjir di tengah curah hujan yang tinggi belakangan ini.

Mereka pun meminta pemerintah siaga melakukan antisipasi mencegah terjadinya gagal panen dan gagal usaha tani.

"Saat ini petani sudah masuk jelang panen untuk padi pada Maret, untuk saat belum ada laporan gagal panen karena banjir, tapi yang terancam bidang peternakan," kata Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih, Senin (15/2).

Ia lantas menyinggung mekanisme antisipasi kegagalan tanam dan panen melalui asuransi pertanian. Menurutnya hal tersebut tidak banyak membantu petani karena porsinya terlampau kecil.

Selain itu, administrasi juga dinilainya rumit. Lebih baik pemerintah mengalokasikan dana khusus mengantisipasi bencana alam untuk lahan usaha tani.

Terpisah, Ketua Panitia Persiapan Wilayah (PPW) SPI Riau Misngadi melaporkan, terjadi banjir di 15 kecamatan Kabupaten Kampar pekan ini.

Banjir yang terjadi pada 10 Februari tersebut bahkan sampai menggenangi jalan nasional lintas Pekanbaru-Taluk Kuantan dan lintas Pekanbar-Bangkinang.

"Ketinggian air waktu itu berkisar 20-40 sentimeter dan di rumah-rumah warga ketinggian air berkisar 50-150 sentimeter," katanya.

Akibatnya, banyak ternak warga yang mati terseret arus air bersama harta benda lainnya. Banjir tersebut juga membuat sawah petani terancam gagal panen karena terendam air yang cukup dalam dan lama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement