Senin 15 Feb 2016 21:24 WIB

Unand Sebut Sembilan Bus Kampus tak Laik Jalan

Warga melihat bus kampus Universitas Andalas (Unand) yang terguling di depan gerbang kampus tersebut, di Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2).
Foto: Antara/Iggoy El Fitra
Warga melihat bus kampus Universitas Andalas (Unand) yang terguling di depan gerbang kampus tersebut, di Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, Jumat (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Berdasarkan pemeriksaan fisik seluruh kendaraan operasional milik Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, diketahui sembilan bus tak laik jalan dan telah dihentikan operasionalnya.

"Pascakejadian bus rem blong dan terguling pada Jumat(12/2) hingga menelan korban jiwa, telah dilakukan cek fisik seluruh kendaraan operasional dan hasilnya sembilan bus tak laik jalan," kata Rektor Universitas Andalas Prof Tafdil Husni di Padang, Senin (15/2).

Jumlah bus kampus itu seluruhnya 35 unit, dan dengan diberhentikannya sembilan unit bus, maka bus yang beroperasi saat ini 26 unit.

Saat ditanyai perawatan terakhir terhadap bus 01 yang terguling itu, ia mengklaim dilakukan terakhir pada 26 Januari 2016.

Hanya saja, Tafdil Husni yang didampingi Wakil Rektor II Asdi Agustar, belum dapat merinci secara jelas apa saja yang diperbaiki dari bus itu.

Namun dalam sesi wawancara yang dilakukan itu, Humas Unand Eriyanti yang turut hadir sempat mengungkapkan, bahwa dana yang dikeluarkan untuk perawatan 26 Januari itu sekitar Rp 11 juta.

Begitupun saat diminta laporan keuangan yang telah dikeluarkan untuk keperluan dan perbaikan, untuk melihat riwayat perbaikan terhadap bus naas itu, pihak Unand juga tidak dapat memperlihatkan. "Data itu telah diserahkan ke BPK," kata WR II Asdi Agustar.

Pada bagian lain, Tafdil Husni menyebutkan pihaknya telah menjatuhakn sanksi berupa penghentian kepala pool bus kampus itu. Salah satu faktor yaitu uji KIR yang tak dilakukan selama empat tahun terakhir.

Ia menegaskan, untuk selanjutnya pihak universitas akan melakukan uji KIR secara rutin bersama Dishub sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Tafdil juga mengklarifikasi bahwa tidak benar bahwa minyak rem bus itu kering, sehingga mengakibatkan blong. Seperti yang dikatakan oleh pihak Dinas Perhubungan Kota Padang, berdasarkan pemeriksaan lapangan.

Ketika dikonfirmasi mengapa sampai berlaru-larut selama empat tahun tanpa KIR, ia hanya menyebutkan bahwa dirinya baru menjabat sebagai rektor September 2015.

Insiden tergulingnya bus kampus pada Jumat (12/2), sekitar pukul 17.30 WIB, itu memakan dua korban jiwa. Pertama adalah sopir bus, dan kedua adalah mahasiswi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement