REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, tanggung jawab anak-anak usia sekolah itu masih pada orang tua. Hal ini berbeda sekali dengan para mahasiswa di perguruan tinggi.
“Anak-anak usia sekolah masih pada orang tua dan ini beda dengan universitas yang pelakunya itu individu dewasa,” ungkap mantan rektor Universitas Paramadina ini saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (17/2).
Sementara, kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri, kata Anies, sebenarnya mengikuti kebijaksanaan orang tua. Dengan kata lain, tindakan maupun urusan yang dilakukannya diperuntukkan pada orang tua, bukan anak-anak.
Berkaitan dengan propoganda lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di website, Anies menegaskan, ini merupakan wilayah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga dianggap sudah cukup cepat bertindak dalam menghadapi website-website yang dianggap tidak sesuai.
Anies menambahkan, selama ini tidak ada temuan propoganda atau kampanye tersebut (LGBT) di ranah sekolah. Dalam hal ini, termasuk buku-buku yang isinya kurang patut, seperti "mesum", pun biasanya langsung ditarik.
Menurut Anies, sekolah tentu akan mencoba mengontrol anaknya saat berada di lingkungan sekolah. “Nah, yang di luar sekolah itu sulit dikontrol,” kata Mendikbud menjelaskan.