Kamis 18 Feb 2016 14:43 WIB

'Poros Muda Golkar Telah Bubarkan Diri'

Jubir Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (5/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jubir Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Poros Muda Golkar Andi Sinulingga mengatakan kelompok ini telah membubarkan diri sejak terciptanya kesepakatan rekonsiliasi Golkar. Uoaya rekonsiliasi Partai Golkar lahir melalui penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar dibawah kepengurusan hasil Munas Riau.

"Untuk menghindari simpang-siur informasi, maka kami menganggap penting untuk menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa Poros Muda Partai Golkar sudah resmi membubarkan diri," ujar Andi Sinulingga di Jakarta, Kamis (18/2).

Andi mengatakan jika ada pihak-pihak yang merasa berkepentingan mengatasnamakan diri sebagai Poros Muda Partai Golkar, maka hal itu sudah di luar tanggung jawab Poros Muda Golkar yang telah membubarkan diri. Selama ini Poros Muda Golkar adalah pihak yang gencar melakukan upaya rekonsiliasi untuk mengakhiri konflik dualisme Partai Golkar melalui Musyawarah Nasional bersama.

Upaya yang dilakukan antara lain dengan menyambangi sejumlah pinisepuh dan tokoh senior partai beringin. "Upaya-upaya yang kami lakukan itu sudah berhasil menjadi kesepakatan bersama oleh semua pihak, meskipun upaya rekonsiliasi itu masih menyisakan tiga persoalan penting, yaitu masalah kepanitiaan, masalah kepesertaan dan realisasi pelaksanaan munas yang demokratis, rekonsiliatif dan berkeadilan," kata dia.

Untuk pencapaian tiga hal tersebut, kata Andi, bisa diselesaikan melalui mekanisme formal kepartaian dalam rapat-rapat yang terjadwal dengan baik di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum dan Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement