REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Remaja Italia yang sempat melarikan diri dan bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ingin pulang dan kembali berkumpul bersama keluarganya. Rehaily yang berusia 19 tahun tersebut telah bergabung dengan ISIS sejak Juli tahun lalu.
Pada Desember lalu, keluarga mendapat telepon dari Rehaily. Menurut laporan keluarga, Rehaily menyesal bergabung dengan ISIS dan ingin pulang ke Italia. Dalam komunikasinya terakhir berasma pihak keluarga, Rehaily meminta pertolongan dan mengatakan tidak ingin berjuang untuk ISIS lagi.
Sejak percakapan tersebut, pihak keluarga tidak lagi mendapatkan kabar dari anak perempuan mereka. Saat ini, keluarga Rehaliy tengah berada di bawah perlindungan aparat keamanan. Dikhawatirkan, kelompok ISIS dapat melacak keberadaan keluarga Rehaily untuk melakukan balas dendam.
Bersama ISIS, Rehaliy diduga menjalankan tugas melancarkan pengaruh-pengaruh radikal secara online. Rehaily berperan sebagai tentara informasi. Ia juga membantu para tentara ISIS yang tidak ingin ditelusuri melalui internet.